Gereja, FKUB, dan Pemprov Papua Tengah Suarakan Komitmen Jaga Perdamaian di Tanah Papua

1 month ago 45

(Gereja, FKUB, dan Pemprov Papua Tengah Suarakan Komitmen Jaga Perdamaian di Tanah Papua)

Nabire, 1 Juni 2025 – Persekutuan Gereja-Gereja Papua Tengah bekerja sama dengan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan Pemerintah Provinsi Papua Tengah menggelar Diskusi Damai untuk Papua Tengah, Jumat (31/5/2025).

Kegiatan ini berlangsung di Chapel Pastoral Thomas Degei STAK Nabire dan secara resmi dibuka dan ditutup oleh Staf Ahli Gubernur Papua Tengah, Marten Ukago, SE, M.Si.

Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa; Ketua DPR Papua Tengah, Petrus Aso; perwakilan Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Tengah, Yehuda Gobai; Kementerian Agama Kabupaten Nabire; para pimpinan lintas agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha); serta tokoh masyarakat, pemuda, perempuan, dan mahasiswa dari seluruh wilayah Papua Tengah.

Seruan Damai dari Pimpinan Gereja

Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Papua Tengah, Pdt. Dr. Yance Nawipa, M.Th., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang hadir dalam kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya menciptakan suasana damai mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, hingga antarumat beragama.

“Papua adalah tanah yang Tuhan berikan untuk kita jaga bersama. Damai harus dimulai dari pribadi dengan Tuhan, dengan sesama, hingga dengan pihak yang berbeda keyakinan maupun suku,” ujar Rektor STAK Nabire itu.

Pdt. Nawipa juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai toleransi demi mencegah potensi konflik horizontal di Papua Tengah.

Seminar Perdamaian Hadirkan Enam Narasumber

Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan Seminar Perdamaian yang menghadirkan enam narasumber dari berbagai latar belakang:

  1. Pdt. Dr. Yance Nawipa, S.Th., M.Th. – “Pemaparan Perdamaian dalam Perspektif Gereja”

  2. Marten Ukago, SE, M.Si. – “Kebijakan Pemerintah Papua Tengah dalam Menangani Konflik”

  3. Petrus Aso (DPR Papua Tengah) – “Peran DPR dalam Penetapan Kebijakan Damai”

  4. Yehuda Gobai (MRP Papua Tengah) – “Pentingnya Kearifan Lokal dalam Menjaga Perdamaian”

  5. Drs. Ignatius Robertus Adii, M.MPd (FKUB Papua Tengah) – “Peran Agama dalam Rekonsiliasi Damai”

  6. Robert W. (Kemenag Nabire) – “Kontribusi Kementerian Agama dalam Menjaga Kerukunan”

Deklarasi dan Petisi Bersama untuk Perdamaian Papua Tengah

Sebagai penutup acara, para peserta menghasilkan Petisi Bersama lintas gereja, tokoh agama, adat, dan pemerintah. Isi petisi tersebut antara lain:

  1. Mendorong dialog damai antara Pemerintah RI dan TPNPB/OPM dengan fasilitasi pihak ketiga.

  2. Menyerukan penarikan pasukan militer dari wilayah konflik untuk menghindari jatuhnya korban sipil.

  3. Mendorong rekonsiliasi nasional antara Papua dan Indonesia.

  4. Menolak segala bentuk kekerasan, provokasi, serta peredaran miras, narkoba, dan perilaku menyimpang.

  5. Mendukung pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan adil untuk semua masyarakat Papua Tengah.

  6. Mengedepankan pendekatan dialog dan nilai-nilai kearifan lokal dalam menyelesaikan konflik.

  7. Mendorong pendidikan, pemberdayaan ekonomi dan budaya untuk menciptakan generasi Papua yang cinta damai dan berdaya saing.

  8. Menuntut perhatian lebih terhadap akses kesehatan dan perlindungan hak-hak dasar masyarakat.

Komitmen Bersama Bangun Papua Tengah yang Damai dan Sejahtera

Diskusi ini menjadi momentum penting dalam membangun konsolidasi sosial dan memperkuat semangat hidup berdampingan di tanah Papua. Pemerintah Provinsi Papua Tengah bersama lembaga keagamaan dan masyarakat berkomitmen untuk terus menjaga kedamaian sebagai pondasi utama pembangunan.

“Papua Tengah yang aman dan damai adalah harapan kita semua. Mari kita jaga bersama,” tandas Marten Ukago.

[Nabire.Net]

Post Views: 95

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |