Kepritoday.com– Pembangunan Gedung Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kepulauan Riau hingga awal Juni 2025 ini dilaporkan masih belum rampung, menyisakan berbagai persoalan yang merugikan banyak pihak. Sebuah percakapan WhatsApp yang beredar dan berhasil didapatkan redaksi Kepritoday.com, pada 3 Juni 2025, secara gamblang mengungkap adanya masalah internal yang serius terkait tanggung jawab pekerjaan dan pembayaran upah di tengah proyek yang tak kunjung selesai ini.
Percakapan tersebut melibatkan seorang staf BPTD dan subkontraktor yang menanyakan pemasangan Aluminum Composite Panel (ACP) yang masih kurang satu unit. Kekosongan ini, menurut pengirim pesan (Staf/red), menyebabkan kebocoran saat hujan, yang mengakibatkan air masuk ke dalam ruangan dan merusak plafon.
“Assalamualaikum bang, mau nanya ini yang ACP kurang 1 yang belum dipasang itu gimana ya bang? Atau kalau emang boleh kami yang pasang biar kami pasang bang, atau baiknya gimana bang? Karna posisinya sekarang ini kalau hujan masih masuk dari arah situ jadi air nya masuk keruang dalam jadi kenak plafond nya,” tulis pengirim pesan ke subkontrakto pada pukul 14.38 WIB.
Namun, respons dari pihak yang disebut “bang” (subkontraktor/red) justru mengarah pada isu tanggung jawab dan pembayaran. “Udah berani tanggung jawab soal yg belom selesai? Pembayaran,” balasnya dengan nada tegas pada pukul 15.09 WIB.
Percakapan semakin memanas ketika subkontraktor menuduh pengirim “meremehkan” dan bahkan mengancam akan menyebarkan chat tersebut di media sosial, “Aku share di media ea chat nko ni biar kalian jg bisa hargai org, jgn ngeremeh kan org x.” lanjutnya.
Subkontraktor tersebut kemudian balik bertanya, “Ko bisa jamin upah aku di selesai kan,” menunjukkan bahwa inti masalah sebenarnya terletak pada hak-hak finansial yang belum terpenuhi. Ia juga menegaskan posisinya hanya bertanya untuk disampaikan ke atasan, “Aku cuma bertanya kalau itu jawaban dari abang kan aku tinggal sampaikan ke atasan.” imbuh staf tersebut.
Kondisi ini sejalan dengan pemberitaan media ini sebelumnya pada 23 Mei 2025, di mana disebutkan bahwa pembangunan Gedung BPTD Kelas II Kepri diresmikan di tengah aksi protes dari subkontraktor dan pekerja yang mengaku belum dibayar. Artikel tersebut juga menyoroti dugaan penggunaan dana pribadi oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek, Abraham Lucky Geraldo, untuk melanjutkan pembangunan.
Kemunculan nama “Abraham” dalam percakapan WhatsApp yang bocor (“Mana abraham”) semakin memperkuat dugaan bahwa percakapan tersebut merupakan refleksi dari gejolak internal proyek BPTD. Hingga berita ini diturunkan pada 3 Juni 2025, proyek gedung BPTD Kepri masih belum sepenuhnya rampung, dan permasalahan antara pekerja, subkontraktor, serta pihak pengelola proyek tampaknya masih terus berlarut-larut.
Pihak BPTD Kepri dan otoritas terkait diharapkan dapat segera memberikan klarifikasi dan solusi atas masalah-masalah yang terjadi demi penyelesaian proyek dan pemenuhan hak-hak pihak yang terlibat.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak BPTD Kepri belum memberikan tanggapan terkait usaha klarifikasi media. (Wae)
berita sebelumnya:
Ironi Proyek BPTD Kelas II Kepri: PPK Diduga Gunakan Dana Pribadi untuk Lanjutkan Pembangunan
Laporan Mandek, ICTI Akan Bawa Dugaan Korupsi Proyek BPTD ke KPK
ICTI Desak Presiden Audit Proyek BPTD Kepri Diduga Sarat Masalah