SELULAR.ID – Sementara ini, TikTok mungkin masih bisa beroperasi di Amerika Serikat usai larangan terhadap aplikasi milik ByteDance tersebut ditetapkan oleh Mahkamah Agung AS. Presiden AS Donald Trump menangguhkan putusan pengesahan UU larangan TikTok selama 75 hari, sejak larangan TikTok diterbitkan pada 19 Januari 2025.
Di tengah ketidakpastian itu, ada sederet nama yang berpotensi bisa membeli TikTok agar keberlangsungan aplikasi tersebut bisa langgeng di AS. Pasalnya, pemerintah AS sedang mengusulkan untuk membeli TikTok sebagai usaha patungan, dengan syarat ByteDance mau menjual TikTok di AS dengan hak kepemilikan 50 persen.
Nama pertama yang muncul adalah Elon Musk, yang memiliki kekayaan paling banyak di negaranya. TikTok sempat membantah Musk akan membelinya saat sebelum 19 Januari. Donald Trump pun memberikan lampu hijau kepada Musk jika berniat menjadi salah satu yang berpartisipasi patungan untuk membeli TikTok. Menurut CBS News, kekayaan Musk pada Desember mencapai $400 miliar.
Baca juga: Tawaran Meta untuk Kreator TikTok: Bonus $5.000 hingga Verifikasi Gratis
Nama lain ini justru langsung disebut Donald Trump, saat jurnalis di AS menanyakan soal potensi Elon Musk membeli TikTok. Trump justru menyebut nama pimpinan Oracle, Larry Ellison. “Saya ingin Larry juga membelinya,” ujar Trump mengutip Techcrunch.
Di sisi lain, CEO perusahaan manajemen tenaga kerja Employer.com, Jesse Tinsley yang memiliki niatan membeli TikTok sebagai usaha patungan dengan Pemerintah AS. Tinsley dan Employer.com ingin bergandengan tangan dengan YouTuber MrBeast dan lainnya untuk menyelamatkan TikTok dengan mengajukan tawaran tunai untuk membeli aplikasi tersebut.
Tinsley tak menyebut nominal yang akan ditawarkan kepada TikTok. Hanya saja, mereka sudah menunjuk penasihat hukum untuk memperlancar niatnya tersebut. Meski masih jauh dari kepastian, turut terseret nama perusahaan lain yang memiliki potensi membeli TikTok yakni, Amazon, dan miliarder Frank McCourt.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News