SELULAR.ID – Perusahaan antariksa Firefly Aerospace berhasil mendaratkan wahana Blue Ghost ke bulan, dalam misi eksperimen ilmiah untuk NASA. Pendaratan di bulan ini menjadikan perusahaan tersebut sebagai pesawat ruang angkasa swasta kedua dalam sejarah yang berhasil mendarat di bulan, setelah Odysseus, milik perusahaan Intuitive Machines.
Blue Ghost Firefly diluncurkan oleh roket Falcon 9 milik SpaceX pada 15 Januari 2025 di Florida. Wahana tersebut berhasil mendarat mulus di bulan pada 2 Maret, usai menempuh perjalanan selama 45 hari.
Blue Ghost Firefly menyentuh bulan di dekat fitur vulkanik yang disebut Mons Latreille di dalam Mare Crisium. Tempat itu merupakan sebuah cekungan besar yang terletak di kuadran timur laut sisi dekat Bulan, ketika mengamati Bulan dari belahan bumi utara.
Modul ini membawa 10 eksperimen ilmiah untuk NASA, yang akan memberikan data penting bagi eksplorasi bulan di masa depan. Wahana itu akan memasok data, daya, dan sumber daya termal untuk operasi muatan selama misi 60 hari.
Blue Ghost akan berada di permukaan bulan dalam satu kali masa siang bulan, atau 14 hari lamanya jika di bumi. Pada 14 Maret, Firefly berencana menangkap gambar berkualitas tinggi dari gerhana total, saat Bumi menghalangi matahari dari sudut pandang bulan.
Baca juga: Tiongkok Meningkatkan Kecanggihan Kamera Intelijen Berbasis Luar Angkasa
Kemudian, pada 16 Maret, Blue Ghost akan merekam matahari terbenam di bulan, mengumpulkan data tentang bagaimana debu bulan melayang akibat pengaruh matahari dan menciptakan efek cahaya di cakrawala bulan, yang pertama kali didokumentasikan oleh Eugene Cernan dalam misi Apollo 17.
Muatan dalam misi Blue Ghost 1 akan mendukung penelitian bulan dan melakukan berbagai uji coba inovatif. Uji coba itu seperti pengujian pengambilan sampel regolith atau lapisan tanah di permukaan bulan, kemampuan Global Navigation Satellite System (GNSS), komputasi tahan radiasi, serta mitigasi debu bulan.
Penelitian ini akan membantu membuka jalan bagi kembalinya manusia ke Bulan. Selain itu, data yang dikumpulkan juga akan bermanfaat bagi kehidupan di Bumi, dengan memberikan wawasan tentang bagaimana cuaca luar angkasa dan kekuatan kosmik lainnya memengaruhi bumi, serta berbagai penelitian penting lainnya.
Blue Ghost dikembangkan dalam program Commercial Lunar Payload Services (CLPS) milik NASA. Misi ini memiliki nilai kontrak $93 juta. NASA menugaskan perusahaan untuk mengumpulkan data penting tentang bulan, yang akan digunakan untuk mempersiapkan misi manusia dalam program Artemis.
Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News