AMD Naikkan Harga GPU 10% Akibat Krisis Pasokan RAM Global

12 hours ago 6

Selular.id – AMD akan menaikkan harga kartu grafis hingga 10 persen di seluruh lini produknya menyusul krisis pasokan memori global yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Kenaikan ini dilaporkan oleh media ekonomi Taiwan, UDN, yang menyebut AMD telah memberi tahu para mitra AIB (Add-In Board) tentang kebijakan baru tersebut.

Beberapa partner besar seperti Asus, Gigabyte, dan PowerColor termasuk perusahaan yang sudah menerima pemberitahuan resmi.

Ini bukan pertama kalinya AMD melakukan penyesuaian harga GPU.

Sebelumnya, perusahaan sempat menaikkan harga untuk pelanggan industri, namun efeknya belum terasa di pasar ritel.

Situasi kali ini berbeda karena kenaikan harga berpotensi langsung berdampak pada konsumen akhir, alias harga kartu grafis di toko dan marketplace.

Krisis memori global, terutama untuk DRAM dan GDDR, menjadi penyebab utama lonjakan harga ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan memori melonjak drastis akibat perkembangan AI, khususnya di sektor pusat data.

GPU modern yang digunakan untuk melatih model AI berskala besar membutuhkan kapasitas memori sangat tinggi, membuat produsen chip dan data center berebut pasokan yang sama dengan industri gaming.

Ledakan pembangunan pusat data untuk AI semakin memperparah situasi.

Berbagai perusahaan teknologi global dikabarkan menargetkan pembangunan pusat data baru dengan kapasitas gigawatt hanya dalam waktu dua hingga tiga tahun ke depan.

Infrastruktur ini membutuhkan DRAM dalam jumlah masif, sehingga pasokan untuk kebutuhan konsumen seperti kartu grafis semakin tertekan.

Dampak pada Pasar GPU Menengah dan Entry-Level

AMD sebelumnya mendapat banyak kritik terkait harga Radeon RX 9070 XT yang dipasarkan dengan MSRP 600 dolar AS.

Harga tersebut dinilai terlalu tinggi karena nyaris tidak pernah ditemukan di pasaran dalam waktu lama.

AMD sempat mengklaim telah mendorong para partner untuk menyediakan varian sesuai harga resmi, dan beberapa model akhirnya muncul mendekati MSRP.

Namun dengan adanya kenaikan harga baru ini, kondisi tersebut diprediksi tidak akan bertahan lama.

Dalam kondisi seperti ini, segmen GPU kelas menengah dan entry-level justru berada dalam posisi paling rawan.

Biaya memori menyumbang porsi besar terhadap total biaya produksi.

Jika harga memori terus naik, vendor berpotensi mengurangi produksi atau menghentikan lini produk di kelas tersebut.

Hal ini bisa berdampak pada ketersediaan laptop gaming dengan GPU performa tinggi di pasaran.

Bukan hanya AMD yang terdampak krisis ini. Nvidia juga dikabarkan menunda, bahkan berpotensi membatalkan peluncuran seri RTX 5000 Super yang dirumorkan hadir dengan VRAM lebih besar.

Kenaikan drastis harga GDDR7 membuat biaya produksi kartu grafis generasi baru membengkak, sehingga harga jualnya bisa jauh melampaui versi non-Super dan berisiko memicu reaksi negatif dari pasar.

Implikasi bagi Konsumen dan Industri

Bagi konsumen, terutama gamer dan kreator konten, tren ini menjadi sinyal bahwa harga GPU dalam waktu dekat masih akan sulit kembali stabil.

Jika rencana upgrade sudah ada di depan mata, kalkulasi ulang mungkin jadi langkah bijak sebelum harga melambung lebih jauh.

Kondisi ini juga bisa mempengaruhi harga laptop gaming dengan spesifikasi tinggi yang mengandalkan GPU AMD dan Nvidia.

Persaingan di industri chip AI yang selama ini didominasi Nvidia dan AMD semakin memanas dengan masuknya pemain baru seperti Qualcomm.

Namun krisis pasokan memori ini menunjukkan bahwa tantangan supply chain masih menjadi faktor kritis yang mempengaruhi stabilitas harga produk teknologi.

Laptop dengan prosesor AMD yang beredar di Indonesia juga berpotensi terdampak kenaikan harga komponen ini.

Dengan proyeksi pembangunan pusat data AI yang terus meningkat dalam dua hingga tiga tahun ke depan, tekanan pada pasokan memori diprediksi akan berlanjut.

Industri teknologi perlu mencari solusi inovatif untuk mengatasi ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan komponen kritikal seperti DRAM dan GDDR agar harga produk konsumen tidak terus melambung.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |