Techdaily.id – vivo merayakan ulang tahunnya yang ke-30 melalui acara vivo Vision Launch Event & Imaging Grand Ceremony di Dongguan. Dalam kesempatan ini, vivo memperkenalkan headset mixed reality (MR) pertamanya, bernama vivo Vision Discovery Edition. Kehadiran perangkat ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan vivo di bidang komputasi spasial dan teknologi imersif.
Sebagai produsen smartphone, vivo berhasil memanfaatkan keahliannya dalam teknologi kamera, sensor, dan layar untuk mengatasi tantangan utama dalam pengembangan perangkat MR. Melalui peluncuran produk ini, vivo menjadi perusahaan Tiongkok pertama yang menggabungkan pengembangan smartphone dan perangkat mixed reality.
Selain itu, vivo juga mengumumkan strategi baru di bidang imaging serta memperluas ekosistem budaya fotografi. Pada saat yang sama, perusahaan juga mengumumkan para pemenang kompetisi 2025 vivo VISION+ Mobile PhotoAwards.
Headset MR dengan Desain Ringan dan Teknologi Imersif
vivo Vision Discovery Edition dikembangkan selama empat tahun dengan tujuan menghadirkan pengalaman mixed reality yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari. Perangkat ini dirancang ringan dengan bobot hanya 398 gram, tinggi 83 mm, dan ketebalan 40 mm, lebih kecil 26 persen dibanding rata-rata perangkat MR lainnya. Untuk kenyamanan pengguna, tersedia empat ukuran light seal serta delapan pilihan bantalan busa yang dapat disesuaikan.
Perangkat ini menggunakan sistem OriginOS Vision yang memungkinkan interaksi alami melalui pelacakan mata presisi, pengenalan gerakan jari, hingga gestur sederhana. Tampilan visual didukung layar Dual Micro-OLED dengan resolusi 8K binocular, cakupan warna 94% DCI-P3, dan akurasi warna setingkat monitor bioskop profesional.
Di sisi performa, headset ini ditenagai Qualcomm Snapdragon XR2+ Gen 21 dengan peningkatan GPU hingga 2,5 kali lipat serta kinerja AI delapan kali lebih baik dibanding generasi sebelumnya. Fitur ini mendukung berbagai skenario, mulai dari hiburan imersif, permainan, hingga produktivitas. Perangkat juga mampu menghadirkan pengalaman menonton setara layar 120 inci sehingga pengguna dapat merasakan suasana bioskop pribadi di mana saja.
Strategi Imaging Baru dan Ekosistem Terintegrasi
Dalam rangka peringatan 30 tahun, vivo juga meluncurkan strategi imaging terbaru yang berfokus pada integrasi lintas skenario penggunaan. Strategi ini memperkuat kemampuan vivo dalam fotografi malam, potret, telefoto, dan video, sekaligus menjawab kebutuhan pengguna yang semakin beragam.
Sebagai bagian dari pengembangan tersebut, vivo memperluas kerja sama dengan ZEISS untuk menghadirkan inovasi optik smartphone yang lebih maju. Di sisi perangkat keras, vivo memperkenalkan chip pemrosesan gambar VS1 dan V3+, sensor telefoto 200 MP hasil kolaborasi dengan Samsung, serta sensor baru dengan Sony. Semua ini diperkuat oleh algoritma berbasis AI untuk menghasilkan gambar yang tajam, bahkan pada tingkat pembesaran hingga 30x.
Selain itu, vivo juga menghadirkan fitur video baru seperti Multi-Focal 4K 120 fps Slow Motion, AI Erase untuk Live Photo, serta berbagai template video kreatif untuk mendukung kebutuhan generasi muda.
Baca Juga: vivo Konfirmasi vivo Y500 sebagai Tambahan Berikutnya pada Seri Y
Penguatan Budaya Fotografi dan Kompetisi Global
vivo tidak hanya mengembangkan teknologi, tetapi juga memperluas ekosistem budaya imaging melalui berbagai inisiatif. Perusahaan berkolaborasi dengan UNESCO dalam kompetisi film pendek “Capture the Future” dan bekerja sama dengan Asosiasi Fotografer Tiongkok untuk menggelar pameran fotografi mobile nasional pertama.
Selain itu, vivo mengumumkan pemenang 2025 vivo VISION+ Mobile PhotoAwards, yang berhasil menarik lebih dari 500 ribu karya dari seluruh dunia. Semua karya tersebut diambil dengan smartphone vivo, menampilkan momen autentik kehidupan sehari-hari dari berbagai sudut pandang baru.
Dengan tiga dekade inovasi sebagai dasar, vivo menegaskan komitmennya pada pengembangan teknologi yang berpusat pada pengguna, keunggulan teknis, serta kerja sama jangka panjang untuk membentuk masa depan imaging.
