Selular.id – Tagar #TolakRUUTNI menjadi tranding di sejumlah media sosial, hingga Senin (17/3/2025) pagi ini.
Tidak hanya di media sosial X, #TolakRUUTNI juga terlihat ramai jadi perbincangan warganet di media sosial lainnya seperti Instagram.
Sebelum ramai jadi perbincangan warganet, revisi UU TNI nomor 34 tahun 2004 sedang DPR kebut saat rapat panja Komisi I DPR di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, mulai Jumat hingga Minggu (14-16/3/2025).
Di saat rapat panja Komisi I DPR itu, Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau KontraS datang untuk melakukan unjuk rasa, menghentikan revisi UU TNI, Sabtu (15/3/2025).
Menurut mereka, tidak ada yang urgensi dari revisi UU TNI dan bahkan mengembalikan dwifungsi militer, karena TNI bisa menduduki jabatan sipil, termasuk politik dan pemerintahan-sesuatu yang telah ditinggalkan sejak era reformasi 1998.
Baca juga: Lulusan Calon Anggota Angkatan Siber TNI, Mampukah Jaga Kedaulatan Data?
Tidak hanya itu, KontraS menuding DPR melakukan rapat tertutup dan terkesan terburu-buru karena ada kepentingan golongan bukan kepentingan rakyat.
Setelah itu, tagar #TolakRUUTNI akhirnya ramai jadi pembicaraan di media sosial, yang merupakan bentuk penolakan revisi UU TNI.
Sudah puluhan ribu cuitan yang berkaitan dengan tagar #TolakRUUTNI di X, belum termasuk di media sosial lainnya.
Warganet Serukan #TolakRUUTNI
Salah satu warganet dengan akun @Evening-Eve menuliskan, “Naskah akademiknya lucu, kaya lagi dikerjain anak magang yg dipepet deadline. Logikanya kaya dipaksain. Katanya bukan dwi fungsi karena ga terlibat politik praktis, tapi kan tetep aja memperlebar peran TNI di luar sektor pertahanan? The logic ain’t logicing #TolakRUUTNI.”
“#TolakRUUTNI bentuk cara menghalalkan kekerasan terhadap sipil tak bersalah dengan berlandaskan hukum. seharusnya rakyat juga berhak bersuara, bukannya malah diteror gini.” Unggahan ini mendapat banyak dukungan dari pengguna lain yang merasa revisi tersebut mengancam demokrasi,” cuit @ushisenopati.
Tak hanya itu, warganet juga menggalang dukungan melalui petisi daring. Sebuah tautan petisi yang dibagikan oleh akun @ranwaskobochan bertajuk “TOLAK RUU TNI TANDA TANGANI PETISI INI, TEMAN-TEMAN” menjadi viral dan mengundang ribuan tanda tangan dalam waktu singkat. “Sebarkan! #TolakRUUTNI,” tulis @noviakelana sambil membagikan tautan serupa, mengajak pengguna lain untuk turut memperluas gerakan ini.
Baca juga: 5 Aplikasi Pantau Banjir di HP, Persiapan Saat Bekerja
Akun @r_soefiyandoro menanggapi komentar sejumlah netizen di TikTok yang menyatakan dukungan terhadap Dwifungsi ABRI. “Gausah respon, mereka cari atensi. Kejar fee per komen juga. Fokus gaungin #TolakRUUTNI disemua media sosial. Gerakan murni aja. Nanti akan kebungkam sendiri,” ujarnya.
Kritik terhadap revisi RUU TNI juga menyoroti lokasi pembahasannya yang digelar di hotel mewah, seperti Fairmont Jakarta, akhir pekan lalu. Banyak warganet menilai hal ini sebagai bentuk ketidakpekaan DPR dan pemerintah di tengah situasi ekonomi yang sulit.
“Padahal Wakil Rakyat. Tapi saat rakyat yg sesungguhnya menolak RUU TNI, malah diusir. Anda bukan wakil rakyat, tapi wakil partai dan golongan anda. Efisiensi anggaran pun gak kalian jalankan. Uang pajak kalian hambur-hamburkan untuk rapat di hotel bintang 5,” ujar @celuteh.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News