1 day ago
6
Selular.ID – Jio Platforms, anak perusahaan konglomerat Reliance Industries dan operator telekomunikasi terbesar di India, pada Rabu (12/3) mengumumkan kemitraan dengan SpaceX untuk menawarkan layanan internet pita lebar satelit Starlink kepada pelanggannya di negara itu.
Berdasarkan perjanjian tersebut, yang tunduk pada persetujuan regulasi, Jio dan SpaceX akan menjajaki penggunaan Starlink untuk memperluas penawaran perusahaan telekomunikasi itu.
Jio akan menjual peralatan Starlink melalui gerai ritel dan etalase daring. Perusahaan juga juga akan membantu “membangun mekanisme untuk mendukung pemasangan dan aktivasi layanan pelanggan” untuk peralatan Starlink.
Keputusan Jio menggandeng Starlink, merupakan pembalikan dari sikap berbeda dari sang pemilik Reliance Industries, Mukesh Ambani.
Sebelumnya, Mukesh Ambani yang mendirikan Jio Platform pada 2019, berselisih paham dengan Elon Musk mengenai alokasi spektrum untuk layanan satelit.
Baca Juga: Jual Sebagian Saham di Bharti Airtel, Induk Usaha Telkomsel Raup $711,1 Juta
Kerjasama Jio dengan Space X, tak dapat dilepaskan dari langkah pesaingnya, Bharti Airtel. Perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di India, telah menjalin kemitraan serupa dengan SpaceX untuk menawarkan Starlink melalui salurannya.
Kemitraan Airtel itu juga tunduk pada persetujuan regulasi SpaceX di negara itu, yang sedang diproses dengan IN-SPACe dan Departemen Telekomunikasi.
Sebagai bagian dari pengumuman bersama tersebut, Jio mengatakan pihaknya berencana untuk menawarkan layanan internet SpaceX kepada pelanggan perusahaan di seluruh negeri melalui salurannya.
Selain itu, Jio dan SpaceX akan mengevaluasi “area kerja sama pelengkap lainnya” untuk menggunakan infrastruktur mereka di negara dengan populasi terbanyak di dunia.
“Dengan mengintegrasikan Starlink ke dalam ekosistem pita lebar Jio, kami memperluas jangkauan dan meningkatkan keandalan serta aksesibilitas pita lebar berkecepatan tinggi di era yang digerakkan oleh AI ini, memberdayakan komunitas dan bisnis di seluruh negeri,” kata Mathew Oomen, CEO Grup, Reliance Jio, dalam pernyataan tertulis.
Ini bukan upaya pertama SpaceX untuk memasuki India, dengan lebih dari 950 juta pelanggannya.
Perusahaan milik Elon Musk itu, mencoba memasuki pasar India lebih awal tetapi harus mengembalikan prapemesanan peralatan Starlink pada 2022 setelah pemerintah India menegurnya karena “memesan/menyediakan layanan internet satelit” sebelum mendapatkan persetujuan yang diperlukan.
Langkah terbaru ini muncul hanya beberapa minggu setelah Perdana Menteri India Narendra Modi mengunjungi AS, bertemu dengan Musk dan Presiden Donald Trump, serta menandatangani kesepakatan untuk proyek kabel bawah laut global.
Selain kemitraan dengan SpaceX, Jio telah mengerjakan pita lebar berbasis satelitnya sendiri melalui layanan saingannya Starlink, JioSpaceFiber, yang merupakan hasil dari usaha patungan dengan SES.
Perusahaan telekomunikasi tersebut juga menguji layanan tersebut di empat distrik pada tahun 2023 dan menerima persetujuan In-SPACe tahun lalu. Demikian pula, Airtel telah menjajaki internet satelit melalui OneWeb selama beberapa waktu.
Akan menarik untuk melihat bagaimana Jio dan Airtel mendukung peluncuran Starlink ketika hal itu terjadi di India, mengingat persaingan bisnis pita lebar satelit mulai marak di negara itu.
Kedua perusahaan telekomunikasi tersebut juga menentang langkah pemerintah India akhir tahun lalu untuk mempermudah masuknya Starlink ke pasar melalui cara administratif, bukan melalui proses lelang, yang biasanya merupakan cara spektrum dialokasikan.
Untuk saat ini, setidaknya, semua pihak di India tampaknya memiliki pandangan yang sama.
“Kami berharap dapat bekerja sama dengan Jio dan menerima otorisasi dari Pemerintah India untuk menyediakan akses ke layanan internet berkecepatan tinggi Starlink kepada lebih banyak orang, organisasi, dan bisnis,” kata Gwynne Shotwell, presiden dan kepala operasi SpaceX, sebagai bagian dari pengumuman tersebut.
Baca Juga: Gandeng Bharti Airtel, Starlink Akhirnya Bisa Beroperasi di India
