Stop Kebiasaan Ini! Kesehatan Baterai Kamu Bakal Awet Bertahun-tahun

1 month ago 17

TechDaily.id – Tanpa disadari kebiasaan kamu bermain HP bisa memengaruhi kesehatan baterai kamu. Makanya, kamu perlu stop beberapa kebiasaan ini.

Baterai kamu merupakan salah satu komponen pertama untuk menunjukkan umurnya, Tapi, bukan berarti cepat rusak juga smartphone kamu.

Saat tidak ada perbaikan magic, perubahan kecil terkait bagaimana kamu charge, menggunakan, dan merawat perangkat dapat membuat perbedaan pada kesehatan baterai kamu.

Kesehatan Baterai Kamu Bakal Awet Bertahun-tahun dengan Ubah Kebiasaan Ini

  1. Gagal Memperbarui Update ke Software Terbaru

Mempertahan kan software update ponsel tetap update bukan perkara mendapatkan fitur baru. Android dan iOS secara reguler merilis update yang mencakup optimasasi baterai, performa, improvement, dan background task management yang lebih baik.

Saat kamu menolak update ini, ponsel kamu mungkin tidak berjalan secara efisien dan ini terbakar melalui baterai yang lebih cepat. Hal ini menyebabkan pengisian daya yang lebih sering dan, seiring waktu, siklus pengisian daya penuh yang lebih banyak. Karena baterai lithium-ion secara alami akan aus setiap kali siklus, hal ini dapat bertambah.

Sebagai perbandingan, iPhone 14 dan model sebelumnya biasanya kehilangan sekitar 20 persen kapasitas baterainya setelah 500 siklus pengisian daya penuh. Sementara itu, iPhone 15 dan yang lebih baru dirancang untuk daya tahan lebih baik, mengalami penurunan 20% yang sama setelah sekitar 1.000 siklus pengisian daya. Jadi, jika kamu mengisi daya lebih sering karena perangkat lunak ponsel kurang efisien, kamu menghabiskan siklus tersebut lebih cepat dari yang seharusnya.

  1. Sering Menggunakan Ponsel saat Diisi Daya Bisa Merusak Kesehatan Baterai

Menggunakan ponsel saat diisi daya tidak sepenuhnya buruk selama kamu menggunakan alat berkualitas seperti charger yang sudah tersertifikasi. Smartphone modern juga dirancang pintar mengelola power flow demi menghindari kerusakan baterai saat digunakan.

Namun, cara kamu menggunakan ponsel saat sedang diisi daya memang penting. Misalnya, jika kamu bermain game dengan grafis tinggi atau menggunakan kamera terus-menerus saat mengisi daya, ponsel kamu kemungkinan akan menghasilkan panas berlebih. Dikombinasikan dengan panas yang dihasilkan secara alami selama pengisian daya, hal ini dapat menyebabkan baterai menjadi lebih panas dari seharusnya.

Cara Agar Baterai HP Awet Saat Mudik Lebaran 2024 Cover
  1. Menggunakan Charger, Kabel, atau Power Bank Non Serifikasi Bisa Merusak Kesehatan Baterai

Kebanyakan pabrik smartphone tidak lagi menyediakan power adapter di dalam kotak penjualan. Jadi, kamu perlu membelinya secara terpisah.

Memang sekarang kamu bisa mencari aksesori lebih murah secara online. Tapi, menggunakan aksesori yang tidak tersertifikasi itu bisa membawa risiko.

Terlihat sepele bukan? Charger atau kabel tidak tersertifikasi sering kurang regulasi voltage, proteksi lonjakan arus, dan manajemen panas, yang dapat menyebabkan penurunan kinerja baterai lebih cepat atau bahkan kerusakan pada perangkat kamu.

  1. Memaparkan Ponsel pada Suhu Ekstrem Bisa Merusak Kesehatan Baterai

Baterai ponsel kamu tidak dapat menangani suhu ekstrem dengan baik, baik terlalu panas maupun terlalu dingin. Menggunakan ponsel dalam kondisi seperti ini dalam waktu lama, seperti menghabiskan hari musim panas yang terik atau sore hari bersalju untuk mengambil foto dan video, dapat berdampak negatif pada baterai kamu.

Apple, misalnya, menyatakan baterai iPhone bekerja paling baik pada suhu antara 0°C dan 35°C (32°F hingga 95°F). Jika ponsel Anda terlalu panas atau terlalu dingin, ia mungkin mulai bereaksi secara berbeda untuk melindungi komponen internalnya.

Panas sangat berbahaya. Itulah sebabnya ponsel berhenti mengisi daya untuk sementara waktu ketika terlalu panas. Di sisi lain, cuaca dingin dapat menyebabkan baterai berperilaku tidak terduga. Kamu mungkin mengalami penurunan persentase baterai secara tiba-tiba atau ponsel mungkin mati, meskipun daya baterai masih cukup.

baterai ponsel
  1. Membiarkan Baterai Terkuras hingga 0% Terlalu Sering Bisa Merusak Kerusakan Baterai

Bukan hanya menjaga ponsel kamu pada daya 100% yang dapat meningkatkan keausan baterai—membiarkannya turun hingga 0% secara teratur juga sama buruknya. Meskipun mungkin terasa memuaskan untuk menggunakan seluruh daya sebelum mengisi daya, melakukan hal ini terlalu sering akan memberi tekanan ekstra pada baterai ponsel kamu dan dapat memperpendek masa pakainya seiring waktu.

Baterai lithium-ion bekerja paling baik jika dayanya dijaga antara 20% dan 80%. Tentu saja, membiarkan ponsel mati sesekali tidak akan merusak baterai, terutama jika jauh dari pengisi daya—tetapi itu bukan sesuatu yang harus dilakukan secara teratur. Sebaliknya, cobalah untuk mengisi daya sebelum daya turun di bawah 20% untuk menjaga kesehatan baterai dalam jangka panjang.

  1. Mengabaikan Fitur Perlindungan Baterai dan Merusak Kesehatan Baterai

Mengisi daya ponsel hingga 100% mungkin diperlukan saat kamu tidak akan berada di dekat stopkontak hampir sepanjang hari. Namun, melakukannya setiap hari—atau lebih buruk lagi, membiarkan ponsel tetap terisi daya 100% dalam waktu lama—dapat mempercepat penurunan daya baterai seiring waktu. Hal ini disebabkan baterai lithium-ion (jenis yang digunakan di semua ponsel pintar) tidak responsif terhadap pengisian daya penuh dalam waktu lama.

Tegangan tinggi yang konstan dapat menyebabkan ion baterai menjadi tidak stabil, yang memperpendek masa pakai baterai secara keseluruhan. Kabar baiknya, baik Android maupun iPhone memiliki fitur bawaan yang dirancang untuk membantu mengelola hal ini. Kamu hanya perlu menyalakannya.

Jika kamu memiliki ponsel Android, cari pengaturan yang disebut Perlindungan Baterai atau Optimalisasi Pengisian Daya. Mengaktifkannya akan membatasi pengisian daya hingga sekitar 80%, yang dapat mengurangi keausan baterai jangka panjang.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |