BIREUEN|METRO ACEH-Sebagai bentuk pengabdian dan dedikasi dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, Rumah Sakit Umum (RSU) Telaga Bunda 2 Cot Gapu yang bekerjasama dengan Aceh Pain Center (APACE) menggelar Bakti Sosial (Baksos) Penanganan Nyeri bagi puluhan warga di Kabupaten Bireuen, Minggu (20/7).
Kegiatan itu, melibatkan sejumlah tim dokter anastesi APACE dan RSU Telaga Bunda 2 Cot Gapu, guna menangani para penderita sakit nyeri yang telah diseleksi, untuk mengikuti program baksos yang dilaksanakan secara kolaborasi bersama pemerintah daerah.
Informasi yang diperoleh Metro Aceh menyebutkan, nyeri bukan sekedar sensasi yang dialami tubuh setiap orang, namun juga sinyal biologis dan tantangan klinis sehingga dapat merenggut martabat, serta berpotensi membatasi ruang gerak kehidupan. Tetapi, kini dengan perkembangan ilmu kedokteran modern, nyeri sudah dapat ditangani secara ilmiah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Wakil Bupati Bireuen, Ir H Razuardi MT saat membuka kegiatan itu memberi apresiasi tinggi, kepada RSU Telaga Bunda 2 Cot Gapu dan APACE, atas pengabdian medis ini yang sangat membantu masyarakat mengatasi kondisi gangguan kesehatan.
Menurutnya, penderita nyeri kronis kini telah menjadi fenomena kesehatan masyarakat yang tertutupi data statistik penyakit akut lainnya. Dia berharap, kondisi ini tidak boleh dianggap sebatas keluhan tambahan, tetapi menjadi isu kesehatan publik yang memiliki dampak langsung, terhadap menurunnya produktivitas, kesejahteraan dan martabat manusia.
“Saat seseorang tidak dapat bekerja, tidak bisa tidur dan melakukan aktivitas lainnya secara wajar, akibat menderita nyeri selama bertahun-tahun, tentu ini tak hanya menjadi masalah klinis, namun berdampak terhadap kemunduran sosial yang nyata. Alhamdulillah hari ini, ilmu pengetahuan hadir menutupi celah itu dan memberi solusi,” ujar Razuardi.
Ditegaskannya, kegiatan ini akan menjadi model kerja sama antara pemerintah daerah dan tim medis spesialis yang bisa direplikasi di wilayah lain. Dia mendorong, agar APACE dan RSU Telaga Bunda 2 terus bersinergi dan mengembangkan layanan nyeri sebagai salah satu pelayanan medis strategis daerah.
Ketua Panitia, dr. Mujiburrahman, Sp.An-TI, FIP menegaskan, kegiatan ini tidak sekedar pelayanan kesehatan semata. Namun, juga mencakup pelatihan intensif singkat bagi
dokter umum dan perawat mengenai prinsip dasar manajemen nyeri modern.
“Bakti sosial sejati tidak hanya meninggalkan hasil hari ini, tapi juga dapat menumbuhkan
kapasitas untuk hari esok. Kini, di Kabupaten Bireuen sudah ada dua ahli Intervensi nyeri
berbasis Spesialis Anestesiologi, selain saya juga ada dr. Aulianur, Sp. An-TI, FIP. Di Sigli, dr. Muh. Asyraf, Sp. An-TI, FIP, MKM,” jelas Mujiburahman.
Dia berharap, tenaga kesehatan lokal punya bekal untuk mengenali, merujuk, bahkan menangani nyeri dengan pendekatan yang tepat. Menurutnya, dengan pendekatan komprehensif ini, kegiatan tersebut tidak hanya untuk menolong pasien, tetapi juga
membentuk sistem layanan nyeri yang berkelanjutan di Bireuen.
Ketua APACE, dr. Syahrizal Ariandy, Sp.An-TI, FIP, MARS sekaligus pionir pengembangan layanan nyeri berbasis Interventional Pain Management di Aceh bersama timnya, menyatakan berkomitmen membawa misi ganda pelayanan langsung kepada pasien serta diseminasi ilmu kepada tenaga medis lokal.
“Kami hadir untuk menantang asumsi lama bahwa nyeri adalah bagian tak terelakkan dari usia atau penyakit. Dengan pendekatan berbasis evidence-based medicine, kita bisa menangani nyeri tanpa operasi besar, tanpa ketergantungan obat jangka panjang, dan dengan hasil bermakna secara fungsional,” unar dr. Syahrizal.
Direktur RSU Telaga Bunda 2 Cot Gapu, dr. Mursyidah dalam sambutannya saat prosesi pembukaan kegiatan baksos menegaskan, rumah sakit umum ini ingin tampil sebagai institusi yang tidak hanya menangani penyakit, tapi juga mampu mengembalikan
kualitas hidup masyarakat. Layanan nyeri akan terus dikembangkan sebagai bagian dari strategi peningkatan mutu rumah sakit swasta terkemuka itu.
“Kami percaya tugas rumah sakit modern bukan sekadar menyembuhkan, tapi juga ikut
mengembalikan fungsi, harapan dan rasa kepercayaan diri bagi pasien. Inilah arah dan target pelayanan kami ke depan,” tegasnya.
Mursyidah menambahkan, kegiatan ini juga menjadi salah satu manifestasi RSU Telaga Bunda 2 Cot Gapu dan tim APACE, dengan peran serta pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Bireuen. (Bahrul)