Qualcomm Kolaborasi dengan BMW, Lahirkan Sistem Mengemudi Otomatis Generasi Baru

6 hours ago 4

TechDaily.id- Qualcomm dan BMW Group memperkenalkan Snapdragon Ride Pilot. Ini sistem mengemudi otomatis (automated driving/AD) terbaru hasil kolaborasi keduanya selama tiga tahun.

Sistem AD mutakhir ini dibangun di atas system-on-chips (SoCs) Snapdragon Ride milik Qualcomm Technologies menggunakan Snapdragon Ride AD, software stack canggih yang dikembangkan bersama oleh kedua perusahaan.

Dirancang untuk memenuhi standar keselamatan tertinggi, sistem ini mendukung berbagai tingkat kemampuan AD, mulai dari New Car Assessment Program (NCAP) tingkat awal hingga Level 2+ dengan fitur navigasi jalan tol dan perkotaan secara otomatis (navigation on autopilot/NOA). Snapdragon Ride Pilot memulai debut globalnya hari ini pada all-new BMW iX3, mobil pertama dalam lini Neue Klasse BMW.

Sistem ini telah divalidasi untuk digunakan di lebih dari 60 negara dan ditargetkan akan diperluas ke lebih dari 100 negara pada 2026. Kini, Snapdragon Ride Pilot tersedia bagi seluruh produsen otomotif global dan pemasok Tier-1 melalui Qualcomm Technologies.

Pengembangan software stack Snapdragon Ride AD pada Snapdragon Ride Pilot menjadi bukti nyata dari kolaborasi berskala global. Lebih dari 1.400 spesialis dari berbagai lokasi, termasuk Jerman, Amerika Serikat, Swedia, Rumania, dan BMW AD Test Center di Republik Ceko, bekerja sama selama tiga tahun untuk mewujudkan teknologi ini.

“Kolaborasi dengan tim engineering kelas dunia BMW benar-benar membawa perubahan besar yang mendukung kami membangun sistem kelas dunia yang kini tersedia untuk menghadirkan manfaat keselamatan dan kenyamanan dari sistem mengemudi otomatis kepada konsumen di berbagai wilayah dan segmen kendaraan,” ujar Nakul Duggal, Group GM, Automotive and Industrial & Embedded IoT, Qualcomm Technologies, Inc.

Lebih lanjut Duggal mengatakan dengan bersama-sama, mereka membuat Snapdragon Ride Pilot, sistem bantuan pengemudi revolusioner yang mengutamakan keselamatan dan menetapkan standar baru di industri.

“Kami sangat antusias melihat sistem ini hadir di BMW iX3 yang mendukung visi BMW untuk berkendara dengan cerdas dan aman. Kami yakin, adopsinya secara luas akan mendorong era baru inovasi dan keunggulan dari solusi mobilitas,” tuturnya.

Sementara itu, Dr. Mihiar Ayoubi, Senior Vice President Development Driving Experience, BMW Group mengatakan, bersama Qualcomm Technologies, kami telah menciptakan terobosan yang berperan penting dalam menciptakan lompatan teknologi besar yang kami wujudkan melalui Neue Klasse.

“Kolaborasi ini memungkinkan kami mengembangkan sistem bantuan pengemudi mutakhir yang menetapkan tolok ukur baru di industri. Cerdas, selaras, dan aman adalah inti dari filosofi BMW dalam menghadirkan ADAS, dan BMW iX3 terbaru akan membawanya ke level yang belum pernah ada sebelumnya,” tuturnya.

Sederet Keunggulan Snapdragon Ride AD Software Stack

Software stack Snapdragon Ride AD dilengkapi dengan perception stack yang dikembangkan oleh Qualcomm Technologies serta drive policy engine hasil kolaborasi dengan BMW. Sistem ini dirancang untuk membantu produsen otomotif dan pemasok Tier-1 mengembangkan solusi dalam berbagai skala dengan fleksibilitas tinggi, efisiensi biaya, dan waktu peluncuran yang lebih singkat, baik dengan menggunakan drive policy mereka sendiri maupun melalui platform siap pakai (turnkey platform).

Struktur ini mencakup beberapa lapisan utama, yaitu:

360-Degree Perception: Sistem ini memanfaatkan camera-based vision stack untuk mendeteksi objek, menampilkan pandangan sekitar, mengenali marka jalan, membaca rambu lalu lintas, membantu parkir, memantau pengemudi, dan melakukan pemetaan. Kinerja perception ditingkatkan melalui low-level perception berbasis arsitektur bird’s-eye view (BEV), serta metode baru untuk mengekstraksi informasi dari kamera fisheye.

Integrasi low-level perception antara kamera dan radar dirancang untuk mengurangi latensi pelacakan, mengoptimalkan kinerja sistem dalam skenario keselamatan aktif, serta mendeteksi persimpangan kompleks di perkotaan. Untuk meningkatkan efisiensi komputasi, pendekatan hardware-software co-design dan network architecture search dipakai guna mengelola sumber daya komputasi dan lebar pita memori secara optimal.

Safety-First Approach: Snapdragon Ride Pilot mengedepankan keselamatan melalui komitmen kuat terhadap Automotive Safety Integrity Levels (ASIL) dan standar Functional Safety (FuSa), serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi keselamatan terbaru, termasuk NCAP, FMVSS127, dan DCAS. Sistem ini juga memenuhi standar Safety of the Intended Functionality (SOTIF) dan dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan siber yang tangguh, seperti enkripsi berlapis dan deteksi ancaman, untuk melindungi dari potensi serangan maupun gangguan.

Advanced Context-Aware Driving: Menggabungkan secara seimbang model berbasis aturan (rule-based) dan model berbasis kecerdasan buatan (AI-based) untuk melakukan prediksi serta perencanaan perilaku, sehingga mampu menangani skenario berkendara yang kompleks dengan aman.

Pengembangan dan pengujian stack didukung oleh data and simulation factory, salah satu komponen utama Snapdragon Ride. Toolchain ini mengintegrasikan data di dunia nyata dengan pembuatan data sintetis serta simulasi berbasis kecerdasan buatan (AI-based simulations) untuk menghasilkan rangkaian skenario berkendara yang beragam dan tangguh, sehingga meningkatkan efektivitas pelatihan dan pengujian model otomotif. Kemampuan ini membuat pengembangan perangkat lunak mengemudi otomatis menjadi cepat, dengan kapabilitas untuk menangani skenario kompleks di dunia nyata.

Snapdragon Ride Pilot mendukung pembaruan over-the-air (OTA) dan dapat dikustomisasi sepenuhnya melalui Snapdragon Ride SDK untuk memberikan fleksibilitas lebih bagi produsen otomotif untuk menghadirkan solusi yang sesuai dengan berbagai segmen kendaraan. Software stack ini memanfaatkan data armada (fleet data) untuk terus berevolusi dan meningkatkan keselamatan dan kenyamanan sepanjang masa pakai kendaraan.

Platform Snapdragon Ride Mendukung Teknologi Mengemudi Otomatis di BMW Neue Klasse

Sistem ADAS di all-new BMW iX3 dibangun di atas Snapdragon Ride yang mengintegrasikan system-on-chips (SoCs) berkinerja tinggi berstandar otomotif untuk pemrosesan data sensor secara terpusat, modul computer vision tercanggih untuk perception, serta software stack Snapdragon Ride Automated Driving yang dikembangkan bersama BMW, mencakup kebijakan berkendara dan fitur pengaman untuk memastikan keselamatan.

Sistem mengemudi otomatis di BMW iX3 menawarkan berbagai kemampuan canggih, seperti:

Perpindahan jalur dan manuver menyalip yang memahami situasi: sistem dapat memulai manuver berdasarkan isyarat halus dari pengemudi, seperti pandangan ke kaca spion atau sentuhan ringan pada setir.
Perpindahan jalur aktif dan asisten jalan tol: memungkinkan berkendara tanpa memegang setir (hands-free) di jalur perjalan yang telah disetujui.

Bantuan parkir dengan deteksi slot berbasis AI dan pemantauan kabin berbasis kamera memanfaatkan ekosistem teknologi untuk mendeteksi ruang parkir secara cerdas sekaligus memantau kondisi di dalam kabin.

“Superbrain of Automated Driving” BMW merupakan komputer cerdas terpusat yang ditenagai Snapdragon Ride SoCs, mengintegrasikan berbagai fungsi mengemudi otomatis dengan kemampuan komputasi hingga 20 kali lebih tinggi dibanding generasi sebelumnya. Sistem ini dibangun di atas arsitektur terpadu yang memadukan deretan kamera 8MP dan 3MP beresolusi tinggi serta sensor radar yang memberikan cakupan 360 derajat. Dipadukan dengan high-definition mapping dan pelokalan GNSS presisi tinggi, sistem ini menghadirkan platform yang tangguh untuk mendukung kemudi secara otomatis yang aman, andal, dan konsisten di berbagai kondisi jalan.

BMW iX3 juga dilengkapi dengan chipset V2X 200 dari Qualcomm Technologies untuk mendukung komunikasi vehicle-to-everything (V2X) demi peningkatan keselamatan. Teknologi komunikasi V2X memungkinkan kendaraan untuk “melihat” dan “mendengar” melampaui jangkauan sensor ADAS line-of-sight, membantu mengurangi risiko tabrakan dengan mengungkap potensi bahaya yang tidak terlihat melalui komunikasi langsung antara kendaraan dan lingkungannya, seperti infrastruktur jalan, pejalan kaki, serta pengguna jalan lainnya.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |