Kepritoday.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau bersama Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan Kepri melanjutkan program penataan kawasan Pulau Penyengat. Memasuki tahun 2025, pekerjaan pembangunan memasuki Tahap 3 dengan fokus pada sejumlah infrastruktur pendukung pariwisata dan budaya.
Pembangunan tahap ini mencakup pembuatan plaza penyambut, penataan halaman Balai Adat, lanskap, ruang cerita dan galeri seni atau storytelling & artwork, serta lanjutan penataan jalan lingkungan.
Sosialisasi rencana tersebut dilakukan Gubernur Kepri Ansar Ahmad kepada masyarakat di Halaman Balai Kelurahan Penyengat pada Senin (11/8/2025), setelah sebelumnya menghadiri kunjungan kerja di Kabupaten Natuna.
“Tahun ini ada pekerjaan lanjutan sekaligus pekerjaan baru untuk melengkapi berbagai kebutuhan infrastruktur di Pulau Penyengat. Pulau ini sudah menjadi perhatian pemerintah pusat, sehingga penataan dilakukan secara kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan Kota Tanjungpinang,” ujar Gubernur Ansar.
Ia menegaskan bahwa ke depan seluruh bangunan di Pulau Penyengat harus memiliki nuansa pariwisata dan budaya, termasuk fasilitas umum seperti mushola dan puskesmas. Tahun ini, Kementerian PUPR juga akan membangun enam ruas jalan dengan total panjang sekitar dua kilometer.
“Insya Allah semua tuntas tahun ini. Saya akan mengawasi langsung prosesnya, dan jika ada kendala, kita dudukkan bersama,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Ansar juga mengapresiasi kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Rumah-rumah bapak ibu sudah mulai bersih, ini menjadi modal besar bagi pariwisata kita,” ucapnya.
Sosialisasi turut dihadiri Kepala Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan Kepri Rocky Adam, serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemprov Kepri. Rocky menegaskan pentingnya penataan kawasan yang terintegrasi untuk meningkatkan daya tarik wisata Pulau Penyengat.
“Pekerjaan ini merupakan keberlanjutan program Kementerian PUPR yang sebelumnya pada tahun 2022 dan 2023 telah meningkatkan kualitas permukiman. Kami berharap pekerjaan ini dapat selesai tepat waktu dengan dukungan seluruh pihak dan partisipasi aktif masyarakat,” ujarnya.
Dengan kelanjutan penataan Tahap 3 ini, Pulau Penyengat diharapkan semakin mempesona sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya, sekaligus memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat. Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian PUPR yang bertugas mengawal keberlanjutan pembangunan infrastruktur permukiman.