Teknologi pengisian daya nirkabel magnetik kini makin berkembang. Setelah Apple sukses mempopulerkan MagSafe di jajaran iPhone, kini giliran Oppo dan OnePlus yang dikabarkan tengah mempersiapkan inovasi serupa. Keduanya dikabarkan akan segera mengadopsi standar Qi2 langsung ke dalam bodi ponsel mereka, tanpa perlu menggunakan casing tambahan.
Qi2 Akan Tertanam di Dalam Sasis Ponsel
Menurut laporan terbaru dari tipster terkenal asal Tiongkok, Digital Chat Station (DCS), Oppo dan OnePlus—yang sama-sama berada di bawah naungan grup BBK—tengah mengembangkan teknologi pengisian daya nirkabel magnetik internal. Artinya, pengguna tak lagi memerlukan casing khusus untuk dapat menikmati kemudahan seperti halnya MagSafe milik Apple.
Sebelumnya, Oppo telah memperkenalkan aksesori Oppo Mag yang memungkinkan pengisian daya nirkabel secara magnetik. Namun, teknologi tersebut hanya kompatibel dengan casing tertentu yang sudah dibekali magnet internal. Dengan inovasi terbaru ini, magnet akan langsung ditanamkan ke dalam sasis ponsel, sehingga pengalaman pengguna akan lebih praktis dan seamless.
Siap Hadir di OnePlus 15 dan Oppo Find X9
Menurut DCS, fitur Qi2 internal ini kemungkinan besar akan diperkenalkan pada OnePlus 15 dan Oppo Find X9, dua seri flagship mendatang dari masing-masing merek. Ini menjadi langkah signifikan dalam mendorong pengadopsian pengisian daya nirkabel magnetik di ekosistem Android.
Namun, Oppo dan OnePlus disebut akan menggunakan pendekatan desain yang berbeda dari Apple, untuk menghindari pelanggaran paten terkait teknologi MagSafe. Walaupun teknologinya mirip, perangkat Oppo dan OnePlus tidak akan kompatibel dengan aksesori MagSafe buatan Apple maupun pihak ketiga seperti Anker.
Tantangan: Ukuran Baterai dan Solusi Silikon Karbida
Salah satu tantangan dalam menyematkan teknologi magnetik ke dalam bodi ponsel adalah ruang internal. Menurut sumber DCS, penambahan komponen magnetik ini akan memakan ruang, sehingga berpotensi menurunkan kapasitas baterai.
Tanpa teknologi ini, Oppo dikabarkan mampu menyematkan baterai berkapasitas hingga 6.800 mAh atau bahkan 7.000 mAh. Namun, dengan adanya komponen magnetik, kapasitas tersebut harus dikompromikan.
Untuk mengatasi hal ini, Oppo berencana menggunakan baterai silikon karbida (SiC), yang dikenal lebih efisien dan tahan panas. Teknologi SiC diharapkan dapat mempertahankan daya tahan baterai meskipun kapasitasnya sedikit berkurang.
Industri Android Mulai Sambut Qi2
Meskipun Apple telah mempopulerkan pengisian daya magnetik melalui MagSafe sejak iPhone 12, sebagian besar produsen Android belum mengejar teknologi serupa. Adopsi Qi2 oleh Oppo dan OnePlus akan menjadi titik balik penting, yang bisa memicu gelombang adopsi baru di industri ponsel Android.
Jika teknologi ini sukses, bukan tidak mungkin merek-merek seperti Samsung, Xiaomi, hingga Vivo akan mengikuti jejak serupa. Selain efisiensi, faktor kenyamanan dan kompatibilitas dengan aksesori magnetik bisa menjadi daya tarik baru bagi konsumen.
Gas Wae…!!!
Kehadiran Qi2 magnetik langsung di dalam ponsel Android seperti Oppo dan OnePlus adalah langkah revolusioner. Tidak hanya menyaingi MagSafe milik Apple, tetapi juga membuka jalan untuk pengembangan aksesori dan ekosistem pengisian daya nirkabel yang lebih canggih dan efisien di platform Android.