Menilik Transformasi Layanan Kesehatan di Puskesmas Waghete: Kepemimpinan Baru Bawa Perubahan Nyata

2 weeks ago 15
Portal Info Live Dini Viral Online

(Menilik Transformasi Layanan Kesehatan di Puskesmas Waghete: Kepemimpinan Baru Bawa Perubahan Nyata)

Deiyai, 24 April 2025 – Puskesmas Waghete tengah mengalami perubahan signifikan sejak dipimpin oleh kepala puskesmas (Kapus) baru, Fransina Rumbiak Mote, S.KM. Dalam kurun waktu satu bulan lebih, sejumlah peningkatan dilakukan, mulai dari kedisiplinan tenaga kesehatan, perbaikan fasilitas, hingga transparansi dalam penggunaan dana pelayanan.

Fransina menekankan pentingnya air bersih dalam pelayanan medis. Saat ini, perbaikan instalasi air tengah dilakukan guna mendukung kebutuhan dasar pelayanan seperti cuci tangan dan pemeriksaan pasien. “Air itu vital. Kami sedang benahi pipa-pipa yang bocor agar aliran air kembali normal,” jelasnya.

Selain itu, kedisiplinan tenaga medis turut menjadi perhatian utama. “Teman-teman sudah mulai hadir sebelum pukul 08.00. Ini bagian dari komitmen kami mendukung visi-misi bupati. Salah satunya dengan rencana pemeriksaan kesehatan gratis yang akan kami launching pada 28 April mendatang,” tambah Kapus.

Terkait sumber daya manusia, saat ini Puskesmas Waghete memiliki dua dokter, yakni dokter umum dan dokter gigi, namun pelayanannya belum berjalan maksimal. Kapus berharap adanya tambahan tenaga dari bidang gizi, farmasi, serta rekam medis, khususnya untuk menggantikan tenaga kontrak program Nusantara Sehat yang akan berakhir pada Juli mendatang.

Fransina juga menyoroti pentingnya Surat Izin Praktik (SIP) dan Surat Tanda Registrasi (STR) bagi seluruh tenaga medis. “Tanpa STR dan SIP, tenaga kesehatan tidak bisa melayani pasien. Ini seperti SIM bagi pengemudi,” tegasnya.

Untuk jangka panjang, Puskesmas Waghete ditargetkan menjadi puskesmas rawat inap. Namun, tantangan terbesar saat ini adalah keterbatasan fasilitas dasar seperti listrik dan ruang rawat. “Saya mulai dari nol. Tidak ada listrik, alat kurang, dan fasilitas sangat terbatas,” ujarnya.

Kolaborasi juga mulai dibangun dengan Dinas Kesehatan dan sekolah-sekolah di wilayah kerja untuk mengaktifkan UKS dan pemeriksaan rutin. Di tingkat posyandu, pelayanan kini dilakukan secara tim yang melibatkan bidan, perawat, tenaga gizi, dan sanitarian. Pelayanan ini dikombinasikan dengan survei STBM dan program puskesmas keliling.

Transparansi juga menjadi kunci utama dalam pengelolaan dana. Rumbiak menjelaskan bahwa penggunaan dana JKN dan BOK dilakukan sesuai juknis dari Kemenkes. Insentif untuk tenaga medis akan diberikan berdasarkan kinerja lapangan. “Dana BOK tidak membayar orang, tetapi membayar kegiatan. Jadi akan disesuaikan dengan kontribusi masing-masing,” jelasnya.

Puskesmas Waghete kini memiliki 23 pegawai tetap, 12 tenaga kontrak, dan 8 cleaning service. Sejumlah tenaga medis mengaku puas dengan gaya kepemimpinan Kapus yang baru.

“Beliau sangat terbuka dan komunikatif. Segala keperluan mudah dikomunikasikan dan pembagian tugas pun jelas,” kata Asri Masero, salah satu apoteker. Hal serupa juga diungkapkan Ance Degei, petugas loket, yang menilai kepemimpinan Fransina membawa semangat kerja yang baru.

Dokter Valon Papalangi, yang telah bertugas sejak 2022, juga melihat banyak perubahan positif sejak dipimpin oleh Kapus baru. “Sekarang pelayanan lebih baik, obat-obatan mulai lengkap, air sudah tersedia, dan alat untuk jahit luka pun sudah ada,” ujarnya.

Fransina juga berharap agar Dinas Kesehatan dan Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) segera turun tangan untuk memusnahkan obat-obat kadaluarsa yang masih tersimpan di gudang.

[Nabire.Net]

Post Views: 127

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |