Techdaily.id – Honor kembali meramaikan pasar smartphone entry-level dengan meluncurkan Honor Play 10C di China. Kehadirannya langsung menarik perhatian karena menggabungkan harga terjangkau dengan spesifikasi yang biasanya hanya ada di kelas menengah. Mulai dari desain, performa, hingga ketahanan baterai, semuanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna aktif yang menginginkan smartphone tangguh tanpa harus merogoh kocek dalam.
Dari sisi tampilan, Honor Play 10C membawa desain elegan dengan pola gelombang unik di bodi belakang, memberikan sentuhan premium meski masuk kategori ponsel murah. Modul kamera belakangnya menggunakan desain “dua cincin bintang” yang membuatnya terlihat modern dan stylish. Tersedia tiga pilihan warna menarik yaitu Morning Mist White, Sky Blue, dan Phantom Night Black, yang dapat disesuaikan dengan selera pengguna.
Layar menjadi salah satu nilai jual utama perangkat ini. Mengusung panel LCD berukuran 6,61 inci dengan resolusi 720 x 1604 piksel, ponsel ini menawarkan tingkat kecerahan hingga 1.010 nits sehingga tetap nyaman digunakan di bawah sinar matahari. Refresh rate 120Hz memberikan pengalaman visual yang mulus, baik saat scrolling media sosial, menonton video, maupun bermain game. Di kelas harganya, fitur ini tergolong langka dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna yang menginginkan pengalaman layar halus.
Performa Honor Play 10C didukung oleh chipset MediaTek Dimensity 6300 yang cukup bertenaga untuk kebutuhan harian seperti browsing, chat, media sosial, hingga gaming ringan. Chipset ini dipadukan dengan pilihan RAM 4GB, 6GB, atau 8GB, serta memori internal hingga 256GB yang masih bisa diperluas melalui kartu microSD. Sistem operasi yang digunakan adalah Android 15 dengan antarmuka MagicOS 9.0, memberikan tampilan modern dan fitur-fitur terbaru.
Honor Play 10C hadir dalam tiga varian memori:
- 4GB RAM + 128GB storage seharga CNY 649 (sekitar Rp1,5 juta)
- 6GB RAM + 128GB storage seharga CNY 699 (sekitar Rp1,6 juta)
- 8GB RAM + 256GB storage seharga CNY 899 (sekitar Rp2 juta)
Ketahanan baterai menjadi keunggulan paling mencolok. Dibekali baterai jumbo berkapasitas 6.000 mAh, Honor Play 10C diklaim mampu bertahan hingga dua hari untuk penggunaan normal. Untuk hiburan, ponsel ini dapat memutar video pendek hingga 20 jam atau melakukan panggilan telepon hingga 35 jam tanpa henti. Bahkan saat sisa daya hanya 2%, perangkat ini masih bisa digunakan untuk menelepon selama 2 jam.
Baca Juga: Honor 400 Lite 5G Resmi Hadir di Indonesia, Usung Desain Tipis dan Kamera 108MP
Pengisian daya menggunakan teknologi kabel 15W. Walau tidak tergolong cepat, daya ini cukup stabil untuk menjaga baterai terisi dengan aman. Sebagai pelengkap, Honor Play 10C sudah mengantongi sertifikasi IP64 yang membuatnya tahan terhadap debu dan percikan air. Ada juga struktur anti-guncangan yang membantu melindungi perangkat dari benturan ringan, membuatnya lebih awet digunakan dalam jangka panjang.
Di sektor fotografi, ponsel ini mengandalkan kamera utama 13MP dengan aperture f/1.8 yang didukung AI untuk meningkatkan kualitas gambar, khususnya dalam kondisi cahaya cukup. Kamera depannya beresolusi 5MP dengan aperture f/2.2, cocok untuk swafoto atau panggilan video. Hasil foto memang tidak ditujukan untuk profesional, tetapi cukup mumpuni untuk kebutuhan media sosial sehari-hari.
Fitur lain yang tak kalah menarik adalah keberadaan tombol AI khusus yang memungkinkan pengguna mengakses berbagai fungsi pintar secara cepat. Dengan dimensi 163,95 x 75,6 x 8,39 mm dan bobot 197 gram, ponsel ini cukup nyaman digenggam dan digunakan dalam waktu lama.
Honor Play 10C sudah tersedia di pasar Tiongkok melalui toko online resmi Honor dengan pengiriman mulai 12 Agustus 2025. Meski belum ada informasi resmi mengenai peluncuran global, banyak yang berharap perangkat ini juga akan masuk ke pasar internasional, termasuk Indonesia, mengingat kombinasi fitur dan harganya yang sangat kompetitif.
Dengan harga mulai Rp1,5 jutaan, layar mulus 120Hz, baterai besar 6.000 mAh, dan perlindungan IP64, Honor Play 10C menjadi bukti bahwa ponsel murah pun bisa menghadirkan pengalaman yang memuaskan. Jika hadir di Indonesia, perangkat ini berpotensi menjadi primadona di segmen entry-level.
