DP3AKB Deiyai Tingkatkan Pelayanan KB Lewat Koordinasi dengan RSUD, 10 Puskesmas dan Operator Distrik

1 month ago 39

(DP3AKB Deiyai Tingkatkan Pelayanan KB Lewat Koordinasi dengan RSUD, 10 Puskesmas dan Operator Distrik)

Deiyai, 30 April 2025 – Untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pelayanan Keluarga Berencana (KB) di tingkat fasilitas kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Deiyai menggelar rapat koordinasi kerja dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waghete, 10 puskesmas, serta operator pelaporan dari lima distrik, Rabu (30/04/2025).

Pertemuan yang digelar di Aula DP3AKB ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas, Robby Bobii, S.Sos., dan Kepala Bidang KB, Petra Adii, S.Km. Kegiatan ini melibatkan penanggung jawab KB dari Puskesmas Waghete, Tenedagi, Aiyatei, Wagomani, Gakokebo, Damabagata, Edagotadi, Kokobaya, Bouwobado, dan Kapiraya, serta operator pelaporan dari Distrik Tigi, Tigi Barat, Tigi Timur, Kapiraya, dan Bouwobado.

Koordinasi Penting untuk Perbaikan Pelayanan

Dalam sambutannya, Kepala DP3AKB menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam meningkatkan pelayanan KB. “Pertemuan ini sangat penting untuk memastikan kualitas layanan KB di puskesmas tetap terjaga. Terima kasih kepada seluruh peserta yang telah hadir,” ujar Robby.

Sementara itu, Kabid KB, Petra Adii, S.Km., menjelaskan agenda pertemuan mencakup evaluasi pelaporan KB, distribusi dan penggunaan alat kontrasepsi (Alkon), serta identifikasi kendala operasional di lapangan.

Berbagai Kendala Terungkap dalam Diskusi

Diskusi interaktif mengemuka selama rapat berlangsung. Salah satu tantangan utama yang disampaikan adalah perbedaan metode pelaporan—antara manual dan online—yang belum seragam di seluruh puskesmas. Menurut Krice Madai dari Puskesmas Bouwobado, hal ini dipengaruhi oleh keterbatasan SDM dan minimnya informasi tentang keberadaan operator tingkat distrik.

“Kami baru mengetahui bahwa ada operator pelaporan di tingkat distrik. Beberapa puskesmas terpaksa masih menggunakan metode manual karena belum ada petugas online yang ditugaskan,” ujar Krice.

Lisna dari Puskesmas Gakokebo menyoroti keterbatasan dalam penggunaan jenis-jenis Alkon. “Tidak semua jenis Alkon dapat kami gunakan karena beberapa memerlukan tenaga dokter spesialis,” jelasnya.

Idolfina Bukega dari RSUD Waghete menambahkan bahwa pergantian pejabat, keterbatasan fasilitas, dan kekurangan tenaga operator juga menjadi penghambat utama dalam pelayanan KB.

DP3AKB Siap Tindak Lanjuti dengan Pelatihan dan Solusi Nyata

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala DP3AKB berjanji akan menindaklanjuti dengan langkah konkret dalam waktu dekat. “Kami akan mengadakan pelatihan bagi operator dan peningkatan kapasitas dalam penggunaan Alkon. Semua masukan ini sangat penting dan akan menjadi dasar untuk pembenahan layanan KB ke depan,” tegas Robby Bobii.

Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Deiyai untuk memastikan pelayanan KB berjalan efektif, terukur, dan menjangkau seluruh masyarakat di wilayah pedalaman dan distrik.

[Nabire.Net]

Post Views: 98

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |