3 weeks ago
27
Kepritoday.com – DJI Neo 2 hadir dengan janji baru yang menggoda para kreator di tahun 2025. Drone ini disebut sebagai perangkat portabel, kokoh, dan tetap ramah di kantong. Kreator yang sering bepergian mencari alat yang bisa dibawa dengan mudah, bisa diluncurkan dalam hitungan detik, dan langsung menghasilkan video sinematik tanpa repot. Inilah celah yang ingin diisi Neo 2, berada di antara drone mini pemula dan drone profesional yang mahal.
DJI sudah lama dikenal sebagai pemimpin di pasar drone. Dari Phantom yang membuat drone populer, Mavic yang menjadikannya portabel, hingga Mini yang ramah bagi pemula. Namun, ada ruang kosong di segmen menengah. Kreator solo, YouTuber, tim pernikahan, hingga pembuat film perjalanan sering butuh perangkat yang terasa profesional tanpa harus menyeret koper besar. Neo 2 mencoba menjawab kebutuhan itu dengan kombinasi portabilitas, kekuatan, dan kamera kelas atas.
Desain Ringkas Dan Kuat
Bocoran awal menampilkan desain lipat seperti Mavic dengan sentuhan lebih ramping. Ada kemungkinan bodi memakai material komposit karbon. Jika benar, drone ini akan tetap ringan di tangan namun tangguh saat diterpa angin. Kamu bisa tetap terbang di atap kota, di pantai berangin, atau jalur gurun berdebu tanpa khawatir kehilangan stabilitas.
Drone kelas menengah biasanya kesulitan melawan angin, tapi Neo 2 disebut membawa profil aerodinamis baru, lengan lipat yang lebih kencang, dan baling-baling dengan dorongan lebih senyap. Tujuannya sederhana: kamu terbang lebih percaya diri tanpa banyak guncangan. Portabilitas juga jadi keunggulan besar. Drone yang bisa dilipat rapat ke dalam ransel akan mendorong kamu untuk terbang lebih sering, bahkan secara spontan.
Kamera Dan Performa Terbaik
Rumor menyebutkan Neo 2 dilengkapi sensor 1 inci, resolusi foto sekitar 20 MP, dan video 5.4K. Bagi kreator, resolusi tinggi ini penting untuk pemotongan (crop) atau stabilisasi tanpa kehilangan detail. Untuk konten 4K, ada pilihan frame rate tinggi sehingga gerakan lambat tetap tajam.
Kontrol kamera juga disebut lebih fleksibel. Aperture bisa diatur manual, memberi kamu kebebasan dalam mengatur cahaya dan kedalaman. Fitur warna 10-bit seperti D-LOG dan HLG memungkinkan proses grading lebih mulus tanpa efek pita warna. Rentang dinamis tinggi akan menjaga detail langit dan bayangan, sedangkan fokus otomatis baru menjaga subjek tetap tajam bahkan saat ada halangan di layar.
Sektor performa penerbangan juga menarik. Waktu terbang dikabarkan mencapai 40 menit per baterai, lebih lama dari rata-rata kelas menengah. Dengan waktu ini, kamu bisa mencoba ulang beberapa kali, bereksperimen, atau merekam lebih banyak tanpa stres kehabisan daya. Tenaga dorong lebih kuat juga memberi kecepatan tinggi, ideal untuk merekam aksi pesepeda, mobil, hingga peselancar.
Sistem koneksi memakai teknologi OcuSync terbaru. Hasilnya video langsung ke kontroler tetap jernih, latensi rendah, dan tahan gangguan sinyal. Untuk area ramai seperti festival atau pusat kota, kestabilan ini jadi nilai tambah. Tambahan Wi-Fi dan Bluetooth memudahkan transfer data cepat dan bahkan kemungkinan siaran langsung.
Kontrol Dan Fitur Aman
Neo 2 diperkirakan hadir dengan kontroler layar bawaan. Jadi kamu tak perlu repot memasang ponsel. Tombol bisa disesuaikan, grip lebih ergonomis, dan pengoperasian terasa cepat. Bagi pemula maupun kreator profesional, ini menghemat waktu di lapangan.
Fitur keselamatan juga tidak kalah penting. Drone ini dirumorkan punya penginderaan rintangan 360 derajat. Kamu bisa fokus pada komposisi sementara sistem cerdas menjaga agar terbang tetap aman. Algoritma pelacakan lebih pintar, sementara sistem Return to Home akan memilih jalur aman pulang tanpa tersangkut pohon atau gedung.
Jika kabar harga benar, Neo 2 akan dipasarkan di kisaran Rp16 juta–Rp18 juta. Angka ini menempatkannya jauh di bawah drone profesional seperti Inspire, namun tetap lebih tinggi dari seri Mini. Segmen harga ini pas untuk kreator serius yang mencari keseimbangan.
Kehadiran Neo 2 jadi penting di tahun 2025 karena ia menjanjikan kualitas profesional dengan bodi ringkas, fitur pintar, dan harga masuk akal. DJI mencoba menetapkan standar baru di kelas menengah, dan jika berhasil, drone ini bisa menjadi pilihan utama para kreator yang ingin terbang lebih sering, merekam lebih banyak, dan bercerita lebih baik.
