Kepritoday.com – Perekonomian Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menunjukkan tren positif pada triwulan II 2025. Berdasarkan laporan resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, lonjakan pertumbuhan ekonomi tak lepas dari peran sektor-sektor penopang yang menunjukkan geliat luar biasa. Dari mobilitas masyarakat hingga peningkatan produksi dan investasi, Kepri berhasil menghidupkan kembali denyut aktivitas ekonomi pasca pandemi dan tekanan global.
Salah satu indikator penting yang mencerminkan kebangkitan ekonomi Kepri adalah peningkatan mobilitas masyarakat dan sektor pariwisata.
Jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi laut dan udara meningkat 3,75 persen secara tahunan (year-on-year/y-on-y). Ini menandakan tingginya aktivitas perjalanan masyarakat, baik untuk tujuan kerja, bisnis, maupun wisata.
Sementara itu, sektor pariwisata mengalami lonjakan menggembirakan. Kunjungan wisatawan mancanegara naik 31,64 persen, sedangkan perjalanan wisatawan nusantara melonjak hingga 53,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka-angka ini mencerminkan pulihnya kepercayaan wisatawan terhadap Kepri sebagai destinasi utama, terutama Batam, Bintan, dan Tanjungpinang.
Aktivitas produksi di Kepri juga menunjukkan sinyal kuat pertumbuhan.
Realisasi pengadaan semen tumbuh 45,22 persen (y-on-y), menandakan meningkatnya proyek konstruksi dan infrastruktur. Di sektor energi, penjualan listrik naik 24,48 persen, dengan konsumsi terbesar berasal dari sektor industri. Bahkan, konsumsi listrik industri melonjak 73,14 persen, menjadi bukti bahwa sektor manufaktur dan pengolahan tengah ekspansif.
Tak kalah penting, produksi minyak mentah tumbuh 44,12 persen, dan gas alam naik 31,71 persen (y-on-y). Pertumbuhan ini ditopang oleh mulai beroperasinya dua lapangan migas baru di Laut Natuna, yakni Lapangan Forel dan Terubuk, yang resmi diluncurkan pada Mei 2025.
Di sisi investasi, Kepri mencatat pencapaian luar biasa. Hingga triwulan II 2025, investasi Penanaman Modal Asing (PMA) tumbuh 155,15 persen, sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) naik 110,8 persen (y-on-y). Lonjakan ini menunjukkan minat tinggi investor terhadap iklim usaha di Kepri yang dinilai stabil dan prospektif.
Daya tarik Kepri sebagai kawasan industri, ditambah posisi geografis strategis yang dekat dengan jalur perdagangan internasional, menjadi magnet utama bagi investor.